KONSELPOS,COM—Salah satu warga desa Tanjung Tiram kecamatan Moramo Utara Kabupaten konsel Provensi Sulawesi Tenggara ( Sultra), keluhkan terhadap aktifitas pembuatan ikan teri yang diduga dikelola UD Bintang Laut.
Pasalnya, aktifitas pembuatan ikan teri tersebut terindikasi menggangu warga sekitar dengan bau busuk yang dihasilkan, sehingga warga yang berinisial “S” sering mengeluh muntah – muntah.
“Kami tidak tahan bau-nya, Kami sering muntah – muntah karena bau-nya, sebab pengelola pembuatan ikan teri tersebut tidak memperhatikan limbahnya, bahkan kami rencananya akan menjalankan aksi, cuma Kami masih melakukan negoisasi dengan pemilik, kepala desa dan bhabinkamtibmas untuk dicarikan solusi, dan kami berharap aktifitas pembuatan ikan teri ini dihentikan,” katanya, Selasa (3/11/2020). Namun kata dia, sampai sekarang belum juga ada hasil kesepakatan.
Dijelaskan “S”, hasil produksinya akan di bawa ke Makassar, Surabaya bahkan keluar negeri. "Kami pernah melakukan peneguran terkait limbahnya yang berdampak kepada warga sekitar.
Sebab, saat perjanjian pada awal bulan september 2020 ada kordinasi, dan masuknya usaha dagang ikan teri ini tidak dilakukan sosialisasi kepada warga dan seharusnya ada kesepakatan antara masyarakat dan kepala desa tetapi tidak di lakukan,” jelasnya.
Kepala Desa Tanjung Tiram, Firman saat dikonfirmasi terkait keluhan warga tersebut menjelaskan bahwasanya UD Bintang Laut sampai sekarang tidak ada izin dari desa Tanjung Tiram.Bahkan izin dari pihak pemerintah daerah juga tidak ada.
“Memang warga mengeluhkan bau busuk dari pembuatan ikan teri ini. Saya juga mengeluhkan hal itu, makanya Kami berhentikan dulu usaha pembuatan ikan teri tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Arif yang diduga pemilik pembuatan ikan teri tersebut saat didatangi dilokasi tidak berhasil ditemui, saat dihubungi via telpon 0852413118XX juga tidak diangkat.( * )
