Kapolres Konsel AKBP Erwin Pratomo Jadi Pemateri Pada Dialog FKUB dan Ormas se-Konsel





Andoolo. Konselpos.com -Kapolres Konawe Selatan AKBP Erwin Pratomo S.I.K membawa materi dalam Forum Dialog Ormas umat beragama yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Konsel.


Kegiatan tersebut diisi dialog antar umat beragama dan ormas se-Konsel yang dibuka oleh Wakil Bupati Rasyid S.Sos.M.Si dan dihadiri Kakanwil Provinsi Sulawesi Tenggara H. Zainal Mustamin S.Ag bertempat di Aula Pesat Grata Polres Konsel, Kamis (16/12/2021)


Selain itu turut hadir, Kandepag Konsel Drs. H. Joko M.Pd dan Ky Syamsul Huda S.P.di yang juga selaku ketua FKUB Konsel.

Sementara Pemateri lainnya yakni Budi Permana S.Si.,M.E, dan Ketua Panitia pelaksana kegiatan Rober S.Pd.M.Pd Kecamatan Laeya.

Rasyid, mengajak sesama umat beragama dan organisasi  menjaga kerukunan umat beragama dan salin merangkul satu sama lainnya serta menjaga kebhinekaan sesama anak bangsa.


Saat membawa materi, Kapolres Konsel AKBP Erwin Pratomo menyebut Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 E ayat (1), menjelaskan setiap orang bebas memeluk agama dan bebas beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,memilih pekerjaan,memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggalnya serta berhak kembali,paparnya.

Lebih lanjut, Pasal 29 ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama.




Erwin Pratomo, mengungkapkan Kabupaten Konawe Selatan merupakan gambaran kecil Indonesia dimana di dalamnya terdapat berbagai macam suku, agama, budaya yang tentunya perlu di bangun bersama dan dijaga  bersama demi terciptanya toleransi untuk Indonesia yang rukun, aman dan damai.

"Kemajemukan masyarakat di Konsel beragam suku,ragam tradisi,ragam bahasa,ragam aktualisasi budaya,ragam kepemimpinan nasional,ragam kearifan lokal dan ragam agama keyakinan masing-masing,"papar Erwin Pratomo.

Meski demikian, Erwin tak dapat menampik, dengan banyaknya Suku dan Agama, merupakan satu problem paling besar dalam kehidupan di dewasa ini.

"Bagaimana agama bisa berfungsi pada masyarakat yang pluralisasi dan tidak salin berbenturan,masalahnya yang sering kita lihat bahwa pemeluknya telah mengekspresikan kebenaran agamanya secara monolitik dan ekslusif, dalam arti bahwa subyektifitas kebenaran yang diyakini pihak lain," jelas Erwin.

Di tempat yang sama Ketua pelaksana FKUB Rober S.Pd.,M.Pd, menyebut acara dialog forum umat beragama ini dilakukan setahun sekali dengan difasilitasi anggaran operasional dari Kementrian Agama melalui Kandepag Konsel senilai 50 juta ruipah pertahunnya.

"Anggaran inilah sebagai operasional dalam kegiatan FKUB setiap tahunnya," terang Rober S.Pd.M.Pd pada Konselpos.com 




Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama