Tepis Isu Keterlibatan Program Fiktif Kejari dan DPMD Konsel Bantah, Ini Jawabannya.


Konselpos.com || Konawe Selatan, - Terkait beredarnya  di grup-grup WhatsApp pamflet yang bertuliskan seruan aksi copot Kajari Konsel atas dugaan keterlibatan dalam dugaan program fiktif pengadaan buku dan pupuk di semuah Desa di Konsel TA 2022-2023.

Serta, periksa Kepala Dinas PMD Konsel dan anak Bupati Konsel yang diduga sebagai dalang atas dugaan program fiktif yang merugikan Dana Dasa ( DD ), puluhan miliar.

Menanggapi hal itu, kepada awak media ini Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Konsel, Herlina Rauf merasa heran dan kaget dengan beredarnya pamflet tersebut. 

Herlina menegaskan, bahwa Kejaksaan Negeri (Kejari) Konsel tidak pernah berurusan dengan pengadaan buku dan pupuk.

"Lebih lanjut, Kejari Konsel tidak pernah berurusan dengan pengadaan buku dan pupuk, bisa di klarifikasi dari mana sumbernya, karena selama ibu bertugas d konsel tidak pernah berurusan dengan SKPD apalagi mau berurusan proyek," tegasnya via WhatsApp,hari ini Kamis  (1/6/2023).

Ia menambahkan, bahwa jangankan berurusan, program pengadaan tersebut tidak diketahuinya, jadi sekali lagi saya sampaikan itu tidak benar, tegas Ibu Herlina.

"Bahkan ibu tidak tau kalau ada proyek pengadaan buku dan pupuk. Itu adalah fitnah," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Konawe Selatan, Annas Mas'ud juga membantah apa yang dialamatkan pada dirinya pamflet yang bertuliskan seruan aksi tersebut.

"Intinya apabila kegiatan pengadaan buku dan pupuk fiktif tahun 2022 tentunya datanya sudah ada di Inspektorat konsel karena pihak inspektorat secara reguler melakukan pemeriksaan kegiatan APBDes," ungkapnya.

Lebih lanjut, Kadis BPMD  Annas Mas'ud, mengatakan  apabila kegiatan pengadaan buku dan pupuk tahun 2023 dikatakan fiktif sementara saat ini Dana desa baru cair tahap pertama 40℅.

Kata dia berarti sedang proses belanja atau mungkin saja belum belanja karena pengadaannya dianggarkan pada tahap ll.

"Pengadaan untuk tahun 2023 belum dapat disimpulkan fiktif karena masih proses atau bisa saja belum belanja," tutup Annas Sapaannya.( * )

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama