Konselpos.com || Konawe Selatan - Kecewa dijanji pengaspalan oleh Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) ruas jalan Andoolo-Tinanggea tepatnya di pertigaan Desa Lalowatu,Palotawo dan Lalonggasu Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan (Konsel),Jalan kembali diblokade oleh sejumlah aktifis dan sejumlah alemen masyarakat.
Ketiga kalinya di blokade jalan Poros oleh gabungan aktifis Konsorsium dan warga masyarakat dari tiga Desa yang tergabung, hal itu sebagai bentuk aksi protes terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara Khususnya Dinas Pekeejaan Umum Bina marga,Rabu,23 Agustus 2023.
Sebelumnya masyarakat, menanam pisang di jalan tersebut namun tidak juga mendapat respon dari pihak Pemprov Sultra, masyarakat kembali melakukan aksi blokade jalan dengan tumpukan timbunan ditengah jalan,tepatnya di pertigaan Desa Lalonggasu,Lalowatu dan Palotawo, Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan,sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Menurut salah satu Kordinator Lapangan " Paisal Alpin",dalam seruan aksinya, "menuntut pemerintah Pemprov Sulawesi Tenggara melanjutkan kegiatan pekerjaan peningkatan jalan yang sebelumnya pernah dikerja pada tahun 2022 yang seharusnya sudah rampung,namun kenyataannya hampir berganti tahun lagi 2023 ke 2024 jalan tersebut belum juga selesai,apa mau lagi di janji janji terus mi, ungkap aksi.
" Mendengar aksi blokade jalan, Wakil Bupati Konawe Selatan Rasyid S.Sos, M.Si langsung turun kelokasi aksi blokade jalan menemui para aksi dan berdialog,dan melalui kesempatan itu Wakil Bupati ikut menyampaikan bahwa apa yang bapak - bapak dan emak - emak rasakan dimana pada saat musim penghujan maka jalan sangat licin dan bahkan sebaliknya kalau musim kemarau maka dimana mana debu beterbangan dan bahkan bawa penyakit, saya sangat menghargai atas upaya para aktifis - aktifis ini berbuat demi kemanusiaan,bahkan kami akan kawal aspirasi kalian ke Pememerintah pusat, kata Rasyid Wakil Bupati Konsel.
" Sementara ditempat terpisah para emak-emak yang juga tidak mau dikalah menyampaikan seruannya 'mana janjinya legislatif DPRD Komisi III,Dinas PU melalui bidang bina marga katanya akan diaspal tahun 2023,kalau emang pemprov Sultra tidak mampu mengangarkan pengaspalan jalan poros Andoolo - Tinanggea turunkan saja status jalan tersebut,jangan hanya Pemprov Sultra mengklaim bahwa jalan provinsi,namun tidak diperhatikan,hanya janji terus yang tidak bisa diwujudkan, teriak emak- emak dengan sangat merasa kecewa kepada Pemprov Sultra.
Aksi Blokade jalan dilakukan konsorsium para aktifis dan elemen masyarakat di tiga Desa akan berlangsung sampai pihak Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra),turun dan menindak lanjuti tuntutan mereka dilakukan pengaspalan, dan semoga pelaksana tugas Gubernur Sultra tidak juga hanya janji tapi bukti..!, "ucap Pepi Supriadi", salah satu Kordinator Lapangan dengan nada keras dan kesal.(team)