Konselpos.com || Konawe - Kembali terjadi kecelakaan maut di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, ( Sultra ),pada Rabu 21 Mei 2025.
Diketahui penjual sayur bernama Sarib, warga Kabupaten Konawe Selatan, tewas terlindas dump truk milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).
Insiden memilukan ini menyisakan puing-puing kendaraan dan sayuran berserakan di badan jalan yang menjadi kesedihan bagi warga sekitar yang melintasi jalur jalan tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Sekretaris Jenderal Masyarakat Adat Tolaki, Adi Yusuf Tamburaka,angkat bicara kritik keras terhadap perusahaan dan pemerintah.
Menurut, Adi Yusuf, kecelakaan tersebut merupakan buah dari kelalaian sistemik yang dibiarkan terjadi selama ini.
“Lagi-lagi hal ini terjadi karena jalan yang digunakan oleh PT VDNI sebagian melintasi jalan kabupaten Konawe Utara. Pihak perusahaan dan pemerintah daerah sama-sama lalai. Tidak ada palang pintu keluar-masuk wilayah itu, ini bentuk pembiaran yang disengaja,” ujarnya.
Lebih lanjut Adi Yisuf, juga menegaskan bahwa kecelakaan tersebut telah melanggar berbagai regulasi penting, seperti Undang-Undang Jalan, UU Ketenagakerjaan, UU Minerba, hingga KUHP.
Ia meminta agar tanggung jawab tidak hanya ditimpakan pada perusahaan semata, namun juga pemerintah pusat sebagai pemberi izin dan pengawas kegiatan perusahaan.
“Mengapa pemerintah pusat juga harus bertanggung jawab? Karena izin perusahaan dan pengawasannya ada di pusat, termasuk di bawah Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan,” tegas Adi.
Sebagai perwakilan masyarakat adat, ia menyerukan agar investasi yang masuk ke daerah tidak mengabaikan hak-hak dasar rakyat, khususnya hak hidup dan keselamatan.
“Sesuai regulasi, silakan berinvestasi. Namun jangan abaikan hak hidup orang lain. Dalam UU Jalan sangat jelas, negara menjamin keselamatan rakyat. Jika terjadi kecelakaan akibat kondisi jalan, maka dapat dipidana. Begitu juga dalam UU Tenaga Kerja, wajib memenuhi syarat keselamatan kerja dan keselamatan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Kejadian ini kembali membuka luka lama terkait keselamatan masyarakat di sekitar kawasan industri, dan menjadi pengingat keras akan pentingnya pengawasan ketat serta tanggung jawab sosial dari semua pihak, tegas Adi Yusuf Tamburaka.
Catatan Media ini belum mendapatkan konfermasi dari pihak perusahaan terkait, tidak menutup kemungkinan akan menelusuri pok kejadian insiden maut tersebut ke pihak perusahaan.( * )