Laporan Warga Desa Wakai : Suara Musik dan Bayangan Penyalahgunaan: Kontroversi di Desa Wakai,Tojo Una-Una.
Konselpos.com || TOUNA- Desa Wakai Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, tengah menjadi sorotan bukan hanya karena video viral seorang anak yang menangis histeris menginginkan pendidikan, tetapi juga karena munculnya protes warga terkait kebisingan dan pertanyaan serius seputar penggunaan donasi yang telah terkumpul.
Suara musik keras dari rumah seorang warga, yang disebut sebagai Son, telah mengganggu ketenangan warga selama beberapa waktu dan memicu demonstrasi.
Video protes warga yang beredar di media sosial memperlihatkan kekesalan mereka atas gangguan tersebut.
Kasus ini bermula dari video viral beberapa waktu lalu yang menampilkan seorang anak laki-laki menangis karena ingin bersekolah.
Video tersebut, yang diduga direkam oleh ayahnya, GG, menarik simpati publik dan menghasilkan aliran bantuan yang cukup signifikan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan masyarakat.
Bantuan tersebut berupa uang tunai,sembako, dan barang-barang lainnya.
Namun, di balik simpati yang meluap, muncul keraguan akan kebenaran klaim kesulitan ekonomi keluarga tersebut. Informasi yang beredar menyebutkan keluarga ini sebelumnya juga viral karena anak yang sama menangis menginginkan baju Lebaran, dan berhasil mengumpulkan donasi puluhan juta rupiah.
Muncul kecurigaan bahwa donasi tersebut tidak digunakan untuk membiayai pendidikan anak, dan video permintaan sekolah hanyalah upaya lain untuk mendapatkan simpati dan keuntungan pribadi.
Protes warga terkait kebisingan semakin memperkuat kecurigaan ini.
Bagi warga, kebisingan tersebut menjadi simbol dari ketidak adilan dan potensi penyalahgunaan dana bantuan.
Mereka merasa bahwa donasi yang seharusnya digunakan untuk pendidikan anak justru digunakan untuk hal-hal lain, sementara mereka harus menanggung dampak negatif dari kebisingan yang terus-menerus.
Pemerintah Desa Wakai telah memberikan klarifikasi terkait bantuan yang telah diberikan, namun hal itu belum cukup meredakan ketegangan.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dan kritis dalam merespon konten viral di media sosial,dan memastikan bahwa empati tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap kebenaran di balik video viral tersebut dan memastikan penggunaan donasi yang transparan dan akuntabel.
Lebih dari itu, kasus ini menyoroti pentingnya memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya berfokus pada peristiwa viral yang mungkin saja dimanipulasi.
Catatan dengan turunnya pemberitaan ini pihak Pemerintah desa Wakai saat di konfemasi dari awak media ini belum memberikan keterangan, berhubung masi dalam perjalanan dari Wakai - Ampana.( * )
Jika ada Klarifikasi terkait pemberitaan yang viral ini silahkan menghubungi Nomor redaksi media ini: HP/WA 081336647083.