Konselpos.com || Konawe Selatan – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) hari ini menggelar Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Penetapan Lokasi Pembangunan Fasilitas Grup 5 Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Acara yang berlangsung di Auditorium Kantor Bupati Konsel ini menandai langkah strategis dalam mendukung program pertahanan nasional sekaligus menjamin kepastian hukum atas tanah bagi masyarakat setempat.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo, dan Wakil Bupati, Wahyu Ade Pratama Imran Yuyu Imran, Pj Sekda Konsel, Ichsan Porosi bersama perwakilan dari Grup 5 Kopassus, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh adat, tokoh masyarakat, serta perwakilan warga lokal.
Dalam sambutannya, Bupati Irham Kalenggo menegaskan bahwa penetapan lokasi pembangunan fasilitas militer Grup 5 Kopassus merupakan bagian dari program strategis pertahanan negara, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Gubernur telah aktif berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk mempercepat proses legalisasi dan penyerahan lahan.
“Alhamdulillah, status tanah eks HGU PT Kapas Indah Indonesia sudah jelas dan sah. Pemerintah pusat bersama ATR/BPN siap menyerahkan lahan ini untuk kepentingan pertahanan negara. Sisanya akan dikembalikan untuk masyarakat dengan kepastian hukum,” ungkap Bupati Irham dalam pidatonya.
Kesepakatan penting yang dicapai terkait lahan eks HGU PT Kapas Indah Indonesia adalah:
± 500 hektar akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas Grup 5 Kopassus.
± 1.393 hektar akan dikembalikan kepada masyarakat dengan pengaturan yang legal dan transparan.
Pihak perusahaan menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah dengan menyerahkan lahan kepada negara melalui prosedur resmi. Langkah ini sekaligus memberikan jaminan bagi masyarakat atas sisa lahan yang tidak digunakan untuk fasilitas pertahanan.
Grup 5 Kopassus merupakan satuan baru yang pembentukannya bertujuan untuk memperkuat pertahanan nasional dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah timur Indonesia. Setelah Grup 1 dan 2 ditempatkan di Pulau Jawa, Grup 3 di Sumatera, dan Grup 4 di Kalimantan, maka Grup 5 ditetapkan di Pulau Sulawesi, dengan lokasi di Konawe Selatan.
“Pembangunan fasilitas ini bukan hanya memperkuat pertahanan nasional, tetapi juga memberi dampak ekonomi positif bagi daerah. Konawe Selatan akan menjadi salah satu titik strategis dalam mendukung stabilitas dan keamanan nasional,” tegas Bupati Irham.
Pemerintah Konsel berkomitmen penuh untuk menjadi fasilitator utama antara masyarakat, TNI, dan pemerintah pusat, guna memastikan proses penataan dan pembangunan berjalan tertib, adil, dan memberikan manfaat luas bagi semua pihak. Seluruh elemen masyarakat dan tokoh adat yang hadir menyatakan dukungan penuh terhadap rencana strategis ini.
“Ini langkah besar bagi Konawe Selatan. Kita tidak hanya menjadi wilayah strategis pertahanan nasional, tetapi juga membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kepastian hukum atas lahan dan multiplier effect dari pembangunan militer,” tutup Bupati. *IKP*
Sumber : INFO



